Menjadi
seorang novelis merupakan pilihan profesi pekerjaan yang menawarkan
kebebasan waktu dan kebebasan berekspresi. Orang bilang menjadi novelis
seperti menjadi bos untuk dirinya sendiri. Dia bebas bekerja kapanpun,
istirahat, libur, bebas menuangkan segala kreativitas tanpa batas. Bila
bukunya menjadi best seller, uang yang dihasilkan pun cukup menggiurkan.
Namun,
bukan hal gampang untuk bisa membuat buku, prosesnya penuh liku-liku.
Jika Anda Anda memiliki cukup modal Anda bisa mengeluarkan uang untuk
menerbitkan buku. Namun bila harus menempuh jalur biasa, artinya Anda
harus mengirimkan naskah ke penerbit. Itu akan memakan waktu lama.
Naskah
yang masuk ke penerbit melewati proses yang panjang, bahkan sebelum
bisa naik cetak, naskah tulisannya harus mampu menarik hati sang editor
untuk membacanya, menyuntingnya, dan mengirimkan naskah Anda ke
percetakan.
Ada
beberapa langkah yang perlu diambil untuk mengirimkan naskah ke
penerbitan. Berikut tips yang bisa Anda simak agar buku Anda layak untuk
diterbitkan.
1. Naskahnya sudah selesai
Anda sudah menyiapkan naskah yang ditulis dalam sebuah cerita lengkap dengan ending-nya. Biasanya penerbit tidak menerima proposal atau rancangan tulisan. Mereka hanya menerima tulisan yang sudah Anda rampungkan dan siap masuk ke meja editor.
Anda sudah menyiapkan naskah yang ditulis dalam sebuah cerita lengkap dengan ending-nya. Biasanya penerbit tidak menerima proposal atau rancangan tulisan. Mereka hanya menerima tulisan yang sudah Anda rampungkan dan siap masuk ke meja editor.
2. Ceritanya jangan “basi”
Meski sudah dikatakan bahwa romance atau kisah percintaan merupakan sumber yang tak ada matinya hingga kini, namun kemaslah cerita dengan cara yang tidak biasa. Mungkin Anda bisa bermain dengan angle dan pembukaan yang sedikit unik dan tidak umum. Bermainlah dengan kreativitas dan imajinasi Anda. Jangan membatasi cerita hanya dari satu sudut saja namun Anda bisa mencari sudut yang kadang tak pernah Anda bayangkan sebelumnya.
Meski sudah dikatakan bahwa romance atau kisah percintaan merupakan sumber yang tak ada matinya hingga kini, namun kemaslah cerita dengan cara yang tidak biasa. Mungkin Anda bisa bermain dengan angle dan pembukaan yang sedikit unik dan tidak umum. Bermainlah dengan kreativitas dan imajinasi Anda. Jangan membatasi cerita hanya dari satu sudut saja namun Anda bisa mencari sudut yang kadang tak pernah Anda bayangkan sebelumnya.
3. Tata bahasa yang baik
Seperti mengirim lamaran pekerjaan, naskah Anda akan bersaing dengan ratusan naskah lainnya. Maka, selain cerita yang tidak “basi”, perhatikan dengan baik tata bahasanya. Naskah yang Anda kirimkan sebisa mungkin bersih dari typo (kesalahan ketik) sekaligus menggunakan bahasa yang baik dan benar. Ini sangat masuk akal. Jika Anda ingin menjadi penulis, syarat utamanya bisa menulis, bukan? Jadi buktikan bahwa Anda bisa menulis.
Seperti mengirim lamaran pekerjaan, naskah Anda akan bersaing dengan ratusan naskah lainnya. Maka, selain cerita yang tidak “basi”, perhatikan dengan baik tata bahasanya. Naskah yang Anda kirimkan sebisa mungkin bersih dari typo (kesalahan ketik) sekaligus menggunakan bahasa yang baik dan benar. Ini sangat masuk akal. Jika Anda ingin menjadi penulis, syarat utamanya bisa menulis, bukan? Jadi buktikan bahwa Anda bisa menulis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar